Posmodernisme? Buat saya pribadi, istilah ini mulai dikenal saat kuliah di Seni Rupa (jadi, mau ngga mau harus tau karena keluar di ujian. ahaha). Sebenarnya kajian tentang hal ini sudah lewat masanya. Tapi berhubung ada waktu senggang, dan yang lagi kuliah pasti selalu belajar ini, saya mau share sedikit.
Kalian pasti sudah mengenal istilah modern (ya, mudah2an sudah belajar). Sekarang yang kita bahas adalah soal isme yang berbeda. Lihatlah munculnya awalan "pos" di depan "modern". Dengan kata lain, sudah bukan modern lagi. Tapi bisa kita tebak bahwa isme ini muncul karena ada sangkut pautnya dengan modern, entah itu sebagai: hasil, perkembangan, penyangkalan, atau penolakan dari modernisme.
Posmodernisme itu merupakan sebuah kebingungan yang berasal dari dua teka-teki besar ...
- ia melawan dan mengaburkan pengertian modernisme yang dianggap telah mapan
- ia menyiratkan pengetahuan yang lengkap tentang modernisme yang telah dilampaui sebuah zaman baru
Zaman baru yang seperti apa? Biasanya orang merasakan zaman baru akibat adanya perubahan cara pandang, berpikir dan berprilaku. Nah, begitulah. Orang-orang memunculkan istilah Posmodernisme ini disebabkan mereka melihat adanya perubahan hal-hal diatas dari yang telah terjadi sebelumnya di zaman modern.
Oh iya, sebelum lanjut, saya mau menyampaikan pandangan pribadi. Kadang kalau kita belajar suatu peristiwa, gagasan atau teori, seakan-akan kita membayangkan ia sedang terjadi di seluruh belahan bumi ini pada waktu yang sama. Padahal kenyataannya tidak demikian. Bisa jadi, itu hanya terjadi di negara tertentu atau dalam waktu yang berlainan (tidak serentak). Ada kemungkinan juga dulu pernah terjadi perjalanan sejarah yang seperti ini, tapi dikemukakan dalam istilah yang berlainan.
Istilah Posmodernisme ini sering dibahas terutama dalam ruang lingkup seni, teori dan sejarah ekonomi. Pembahasan tentang itu semua akan saya posting dalam artikel yang berbeda (karena cukup banyak).
No comments:
Post a Comment